PENGERTIAN
PIUTANG
Secara umum piutang adalah merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada
orang lain. Senada dengan hal tersebut Bambang Subroto (1991:63) berpendapat
bahwa :
“Piutang adalah tagihan (klaim) kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa
yang untuk kepentingan Akuntansi”.
Sedangkan Harngren dan Harison (1997:42) mengemukakan :
“Piutang adalah Suatu aktiva yang timbul karena perusahaan menjual barangnya
atau memberikan jasanya kepada para pelanggan dan menerima janji bahwa
pelanggan akan memberikan sejumlah uang kepada perusahaan pada suatu waktu
dimasa yang akan datang”.
Dari pengertian tersebut, piutang mengandung makna, tagihan yang akan timbul
atas penyerahan barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan yang akan
dilunasi dengan uang dimasa yang datang.
Menurut Zaki Baridwan (1992:124) pengertian piutang sebagai akibat dari usaha
normal perusahaan tersebut piutang dagang atau dengan kata lain bahwa piutang
dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan.
Sedangkan Atep Adya Barata (1990:331) berpendapat bahwa :
“Piutang dagang (Accounts Receivable atau Trade Receivable) adalah merupakan
tagihan yang timbul atau diperoleh karena adanya kegiatan penjualan barang atau
jasa secara kredit (tidak tunai)”
Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai berikut :
Receivables are claims held against customers and others for money, goods, or
services.
Sedangkan pengertian piutang menurut S.Hadibroto adalah : Piutang merupakan
klaim terhadap pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang atau jasa,
untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih sempit yaitu
merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang. Penjelasan
definisi di atas diketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan
atas segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas
pihak ketiga setelah perusahaan melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara
sempit piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan
diterimanya uang di masa yang akan datang.
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa
secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang prosesnya
dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada langganan,
melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran, dengan
kata lain piutang dapat juga timbul ketika perusahaan memberikan pinjaman uang
kepada perusahaan lain dan menerima promes atau wesel, melakukan suatu jasa
atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan dimana satu pihak berutang
kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan atau karyawan. Piutang
merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam modal kerja suatu
perusahaan. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja yaitu bagian
piutang yang terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual
dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu bagian yang
merupakan keuntungan.
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara
terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja yaitu Kas -------- persediaan
---- piutang ------ kas. Dalam keadaan normal dan dimana penjualan pada umumnya
dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi
dari pada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu
langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan prosedur-prosedur
penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan
mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih.
Jenis-Jenis Piutang
Piutang Dagang (Account Receivables)
yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan
usaha pokok perusahaan. Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan,
pemberian pinjaman kepada pihak tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk
golongan piutang dagang
Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan.
Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan
puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual
dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan
kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak mencakup bunga,
meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayaran tidak
dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang dagang merupakan
tipe piutang paling besar.
Piutang Wesel
Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan
barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis .
• Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai
janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes.
• Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam
jual beli barang atau jasa secara kredit.
• Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan
kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu
sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
• Pembuat surat wesel = Penarik wesel akan menerima sejumlah uang yang
disebutkan dalam surat wesel tersebut dari debitur ( pihak yang tertarik wesel
) pada tanggal yang telah ditentukan dalam surat wesel tersebut ( tanggal jatuh
tempo wesel )
• Jika penarik wesel membutuhkan uang sebelum tanggal jatuh tempo maka surat
wesel tadi dapat dipindah tangankan ( dijual = didiskontokan ) kepada pihak
lain / bank , asal saja surat wesel tersebut sudah ditandatangani oleh pihak
tertarik ( debitur ) Penandatananan / persetujuan dari debitur terhadap surat
wesel yang bersangkutan disebut = AKSEPTASI
• Surat promes = surat kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat promes tersebut.
Jenis piutang wesel :
1. Piutang wesel tidak berbunga = piutang wesel yang tidak membebani bunga
kepada pihak debitur, pada tanggal jatuh tempo jumlah uang yang diterima oleh
pemegang wesel adalah sebesar nilai nominal ( nilai yang dinyatakan dalam surat
wesel )
2. piutang wesel berbunga = jumlah uang yang diterima oleh pemegang wesel /
promes pada tanggal jatuh tempo adalah sebesar nilai nominal ditambah dengan
bunga . Bunga piutang wesel biasanya dinyatakan dalam prosentase ( % ) dari
nilai nominal piutang wesel.
Piutang Bukan Dagang
Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai
beberapa transaksi-transaksi yaitu :
1. Penjualan surat berharga atau pemilik selain barang dan jasa.
2. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat, karyawan dan
perusahaan-perusahaan affiliasi.
3. Setoran-setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi –
instansi lainnya
4. Pembayaran dimuka pembelian-pembelian.
5. Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran biaya.
6. Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.
7. Saham yang masih harus disetor.
8. Piutang deviden dan bunga.
Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan
secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam
perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam
laporan keuangan.
Piutang Tak Tertagih
Piutang memiliki resiko tidak tertagih sehingga timbul kerugian. Terdapat dua
metode dalam akuntansi untuk menangani kerugian piutang tak tertagih, yaitu:
1. Metode Langsung
Jika metode ini yang digunakan, perusahaan tidak membentuk cadangan. Jika ada
piutang yang dihapus, Kerugian Piutang didebet, dan rekening Piutang dikredit.
Saldo rekening Kerugian Piutang pada akhir tahun disajikan dalam Laporan Laba
Rugi.
2. Metode Cadangan/Penyisihan
Jika metode ini yang digunakan perusahaan pertama-tama membentuk cadangan atau
penyisihan kerugian piutang dengan mendebet Beban Kerugian Piutang dan mengkredit
Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang. Pada akhir tahun, saldo rekening Beban
Kerugian Piutang disajikan dalam Laporan Laba Rugi, sedangkan saldo rekening
Penyisihan disajikan di neraca sebagai pengurang Piutang.
Jika ada piutang yang dihapus, perusahaan tidak mengakui kerugian, sebab
kerugian sudah diakui pada saat membentuk cadangan. Perusahaan mengurangi
Cadangan dengan mendebet rekening Cadangan dan mengkredit rekening Piutang.
Jika banyak penghapusan piutang, saldo Cadangan dapat habis, oleh karena itu
setiap akhir tahun Cadangan disesuaikan. Jadi pencatatan kerugian piutang
dilakukan pada saat:
• pembentukan Cadangan; dan
• penyesuaian saldo Cadangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar